Kakan Kemenag Flotim Nara Sumber Seminar Nasional PGRI Flotim
Larantuka (Humas) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional 2022 tingkat Kabupaten Flores Timur, PGRI Flores Timur mengelar seminar nasional yang diadakan tepatnya di Lapangan bola kaki desa Lewotobi, Kecamatan Ilebura - Flores Timur pada hari Kamis, 24 November 2022.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Yosef Aloysius Babaputra, S.Fil.,M.M., hadir memenuhi undangan sebagai salah satu narasumber pada seminar tersebut bersama beberapa pembicara lainya.
Mengawali sambutanya, Kakankemenag menyampaikan selamat menyonsong HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2022 kepada Semuanya yang hadir. "Yang pertama saya mengucapkan selamat merayakan hari ulang tahun PGRI ke 77 dan hari guru nasional," ucap Kakan Kemenag.
Kakan Kemenag menjelaskan, guru merupakan sumber pengetahuan utama, bahkan bisa dikatakan satu-satunya. Apalagi jika yang kita bicarakan di sini adalah guru agama, figur guru menjadi panutan atau teladan bagi murid - muridnya. Namun, dalam era pendidikan dewasa ini, terutama setelah munculnya era digital atau yang biasa disebut dengan Era Revolusi Industri 4.0, peran guru telah mengalami pergeseran. Peran guru telah bergeser sebagai fasilitator bagi peserta didik. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, namun lebih berpusat pada peserta didik. Perkembangan terkini dengan kebijakan Merdeka Belajar mempertegas kecenderungan pergeseran peran tersebut. Ini menjadi tantangan bagi guru, tambah Kakan Kemenag.
Era digital memungkinkan adanya keterhubungan interpersonal dalam area yang tak terbatas. Tidak saja pada lingkungan sekolah, kota, provinsi, pulau, atau negara tetapi juga dapat melintasi belahan benua yang berbeda. Pada akhirnya, dengan posisi strategis dan misi penting yang dimilikinya di era digital, guru jelas memiliki mission sacred yang diembannya. Guru tidak saja bertugas untuk melakukan knowledge transfer sesuai dengan nilai-nilai yang seharusnya dan menjadikan anak pintar serta menciptakan generasi unggul. Lebih dari itu, guru dititahkan untuk membentuk pribadi yang baik, bijaksana, jujur, bertanggung jawab, dan bisa menghormati orang lain, tutur Kakan Kemenag.
Guru dihadapkan pada problem - problem lain yang saling berkaitan, misalnya metode pembelajaran yang masih klasikal, minimnya peningkatan SDM dalam diri pendidik, dan kurangnya literasi teknologi, lanjut Kakan menjelaskan.
Mengakhiri sambutannya, Kakan Kemenag menyampikan apresiasi kepada tenaga pendidik dan terima kasih atas semua jasa dan pengabdian yang telah diberikan. " Selamat untukmu semua Guru. Pahlawan tanpa tanda jasa. Terima kasih untuk semua abdimu untuk Negeri dan Lewotana ini,"tutup Kakan.
Pada kegiatan seminar nasional ini, Ketua PGRI, Maksimus Masan Kian, bersama pengurus PGRI Flores Timur menghadirkan beberapa Narasumber diantarnya Harsiana Wardani Kepala Sekola SDN Kasihan Yogyakarta, Ismi Fajarsih, M.Pd Guru SMAN Kasihan Yogyakarta, Skolastika S. Taufan, S.Pd guru TK Negeri Flores Timur, Yosef Aloysius Babaputra, S.Fil.,M.M Kepala Kantor Kemenag Flotim, Egidius Demon Lema Wakil Ketua PGRI Flores Timur, Rd. Tomas Labina Ketua Yapersuktim, Ana Waha Kolin anggota DPR Provinsi NTT dan Alexander Take Ofong, S.Fil, anggota DPR Provinsi NTT serta hadir sebagai peserta ratusan para guru yang datang dari berbagai daerah di Flores Timur (Pulau Adonara, Pulau Solor dan Flores Timur daratan).***